HIMAPBIO BIOSVER

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS ISLAM JEMBER

Rabu, 09 September 2015

Jamur Penyebab Penyakit Pada Manusia



Jamur Penyebab Penyakit Pada Manusia
Ada relatif sedikit spesies yang bersifat patogen terhadap hewan, terutama mamalia. Kira-kira sedikit 1,5 juta spesies yang dijelaskan dari jamur. Sedikit lebih dari 400 spesies ini diketahui menyebabkan penyakit pada hewan, dan jauh lebih sedikit dari spesies ini secara khusus akan menyebabkan penyakit pada manusia. Banyak yang terakhir hanya akan jenis dangkal penyakit yang lebih kosmetik daripada masalah kesehatan. Dengan demikian, tidak ada banyak jenis jamur yang bersifat patogen pada manusia yang akan berakibat fatal. Studi tentang Jamur sebagai hewan dan patogen manusia adalah mikologi medis. Ada juga hal-hal seperti mikologi hewan, tetapi jenis penyakit yang ditemukan pada hewan peliharaan Anda sering sama dengan yang ditemukan pada manusia. Karena kelangkaan penyakit manusia yang disebabkan oleh jamur, kebanyakan orang memiliki sedikit, jika ada, pengetahuan tentang penyakit tersebut.
Jamur merupakan salah satu mikroorganisme penyebab penyakit pada manusia. Penyakit yang disebabkan jamur pada manusia disebut mikosis. Mikosis dibagi menjadi empat, yakni:
A.    Mikosis Superfisial
Mikosis superfisial merupakan mikosis yang menyerang kulit, kuku, dan rambut terutama disebabkan oleh 3 genera jamur, yaitu Trichophyton, Microsporum, dan Epidermophyton.
1.     Trichophyton
Trichophyton merupakan salah satu genus dermatofita yang paling umum menginfeksi manusia. T. rubrum adalah salah satu penyebab penyakit kulit gatal-gatal di area vital pria, di mana kulit yang keras dan bersisik tumbuh dan menimbulkan kegatalan ekstra (jock itch) dan juga penyebab dari kemerahan dan pengerasan di tumit dan sekitar tumit, kadang-kadang muncul juga retakan-retakan yang terlihat dramatis dan memalukan, mungkin agak gatal juga. Bengkakan yang terjadi tergolong ringan dan genus ini merupakan jenis yang bisa menular dari kontak dengan manusia, hewan, juga tanah. Anda bisa menyembuhkannya dengan obat yang mudah didapat, tetapi seringkali jamur muncul lagi. Trichophyton lebih sering muncul di cuaca yang agak dingin.
2.      Microsporum
Berikutnya adalah genus Microsporum. Genus ini adalah termasuk yang paling populer di samping Trichophyton. Microsporum terkenal suka menjadikan kulit, kuku, dan rambut sebagai habitatnya. Ada banyak spesies dari genus ini, yang paling terkenal adalah mungkin M. canis yang suka hidup di kucing dan anjing. Meski merupakan jamur yang seringkali menjadikan hewan sebagai inangnya, manusia bisa tertular dengan mudah. Jamur ini juga bisa menempel dari manusia lain dan dari tanah, tetapi paling sering manusia mendapatnya dari hewan. Jamur ini menyebabkan reaksi pembengkakan pada kulit manusia. Tentunya anda bisa merasa agak gatal dan mungkin sakit atau panas pada bengkakan itu. Tetapi bengkakan tersebut hanya berusia sebentar saja dan bisa hilang dengan sendirinya.
3.     Epidermophyton
Yang
ketiga adalah genus Epidermophyton. Genus ini memiliki hanya dua spesies dan dari dua itu, hanya satu yang menginfeksi manusia yaitu E. floccosum. Meski hanya memiliki satu spesies yang menginfeksi manusia, jamur ini ada di seluruh dunia. Jamur ini merupakan penyebab tinea pedis atau pengerasan di tumit beserta retak-retak, tinea curtis atau gatal dan munculnya kulit bersisik di area sekitar alat vital pria, tinea corporis atau ringworm di indonesia di sebut Penyakit Kurap area infeksi berbentuk lingkaran yang sangat gatal, onychomycosis atau infeksi kuku di mana kuku mengeras dan berubah warna serta berbau busuk. Untungnya jamur menyebalkan ini tidak menginfeksi rambut atau tinea capitis. Jamur ini suka masuk ke bagian tubuh yang lebih dalam jika sistem imun anda tidak kuat.
Beberapa jenis mikosis superfisial antara lain sebagai berikut.
1.      Tinea capitis
            Merupakan infeksi jamur yang menyerang stratum corneum kulit kepala dan rambut kepala, yang disebabkan oleh jamur Mycrosporum dan Trichophyton. Gejalnya adalah rambut yang terkena tampak kusam, mudah patah dan tinggal rambut yang pendek-pendek pada daerah yang botak. Pada infeksi yang berat dapat menyebabkan edematous dan bernanah.
2.      Tinea favosa
Merupakan infeksi pada kulit kepala, kulit badan yang tidak berambut dan kuku. Penyebabnya adalah Trichophyton schoenleinii. Gejalnya berupa bintik-bintik putih pada kulit kepala kemudian membesar membentuk kerak yang berwarna kuning kotor. Kerak ini sangat lengket daln bila diangkat akan meninggalkan luka basah atau bernanah.




3.      Tinea barbae
Merupakan infeksi jamur yang menyerang daerah yang berjanggut dan kulit leher, rambut dan folikel rambut. Penyebabnya adalah Trichophyton mentagrophytes, Trichophyton violaceum, Microsporum cranis.

4.      Dermatophytosis (Tinea pedis, Athele foot)
Merupakan infeksi jamur superfisial yang kronis mengenai kulit terutama kulit di sela-sela jari kaki. Dalam kondisi berat dapat bernanah. Penyebabnya adalah Trichophyton sp.
5.      Tinea crurisp
Merupakan infeksi mikosis superfisial yang mengenai paha bagian atas sebelah dalam. Pada kasus yang berat dapat pula mengenai kulit sekitarnya. Penyebabnya adalah Epidermophyton floccosum atau Trichophyton sp.
6.      Tinea versicolor (panu)
Merupakan mikosis superfisial dengan gejala berupa bercak putih kekuning-kuningan disertai rasa gatal, biasanya pada kulit dada, bahu punggung, axilla, leher dan perut bagian atas. Penyebabnya adalah Malassezia furtur.
7.      Tinea circinata (Tinea corporis)
Merupakan mikosis superfisial berbentuk bulat-bulat (cincin) dimana terjadinya jaringan granulamatous, pengelupasan lesi kulit disertai rasa gatal. Gejalanya bermula berupa papula kemerahan yang melebar.
8.      Otomycosis (Mryngomycosis)
Merupakan mikosis superfisial yang menyerang lubang telinga dan kulit di sekitarnya yang menimbulkan rasa gatal dan sakit. Bila ada infeksi sekunder akan menjadi bernanah. Penyebabnya adalah Epidermophyton floccosum dan Trichophyton sp.









B.     Mikosis Sistematik
Mikosis sistemik merupakan mikosis yang menyerang alat-alat dalam, seperti jaringan sub-cutan, paru-paru, ginjal, jantung, mukosa mulut, usus, dan vagina.
Sedangkan beberapa jenis mikosis sistemik antara lain sebagai berikut.

1.      Nocardiosis
Merupakan mikosis yang menyerang jaringan subkutan, yakni terjadi pembengkakan jaringan yang terkena dan terjadinya lubang-lubang yang mengeluarkan nanah dan jamurnya berupa granula. Penyebabnya adalah Nocardia asteroides.
2.      Candidiasis
Merupakan mikosis yang menyerang kulit, kuku atau organ tubuh seperti hantung dan paru-paru, selaput lendir dan juga vagina. Infeksi ini terjadi karena faktor predisposisi, misalnya diabetes, AIDS, daerah kulit yang lembab dan obesitas. Penyebabnya adalah Candida albicans.
3.      Actinomycosis
Merupakan mikosis yang ditandai dengan adanya jaringan granulomatous, bernanah disertai dengan terjadinya abses dan fistula. Penyebabnya adalah Actinomyces bovis.
4.      Maduromycosis (Madura foot)
Merupakan mikosis pada kaki yang ditandai dengan terjadinya massa granulomatous yang biasanya meluas ke jaringan lunak dan tulang kaki. Gejalanya dimulai dengan adanya lesi pada tapak kaki bagian belakang, timbul massa granulomatous dan abses yang kemudian terjadi sinus-sinus yang mengeluarkan nanah dan granula. Penyebabnya adalah Allescheris boydii, Cephalosporium falciforme, Madurella mycetomi, dan Madurella grisea.
5.      Coccidioidomycosis
Merupakan mikosis yang mengenai paru-paru yang disebabkan oleh Coccidioides immitis. Gejalnya mirip dengan pneumonia yang lain, berupa batuk dengan atau tanpa sputum yang biasanya disertai dengan pleuritis.
6.      Sporotrichosis
Merupakan mikosis yang bersifat granulomatous menimbulkan terjadinya benjolan gumma, ulcus dan abses yang biasanya mengenai juga kulit dan kelenjar lympha superfisial. Penyebabnya adalah Sporotrichum schenckii. Gejala awalnya berupa benjolan (nodul) di bawah kulit kemudian membesar, merah, meradang, mengalami nekrosis kemudian terbentuk ulcus. Nodul yang sama terjadi sepanjang jaringan lympha.

7.      Blastomycosis
Merupakan mikosis yang menyerang kulit, paru-paru, viscera, tulang dan sistem saraf. Penyebabnya adalah Blastomyces dermatitidis dan Blastomyces brasieliensis. Blastomycosis kulit gejalanya brupa papula atau pustula yang berkembang menjadi ulcus kronis dengan jaringan granulasi pada alasnya. Kulit yang sering terkena adalah wajah, leher, lengan dan kaki. Bila menyerang organ dalam, gejalanya mirip tuberculosis.

C.    Mikosis Subkutan
Mikosis subkutan yakni infeksi terbatas pada dermis, jaringan bawah kulit atau struktur yang berdekatan. Infeksi mungkin timbul setelah melukai kulit. Ini mikosis yang langka dan terbatas terutama untuk daerah tropis. Mereka cenderung  lambat   dan kronis   Sebagai contoh adalah sporotrichosis disebabkan oleh Sporothrix schenckii. Jamur dimorfik,  yang dapat berubah ke bentuk ragi pada 37 ° C pada media kaya atau   pada infeksi. Sporotrichosis pernah umum di Eropa namun   sekarang langka. Penyakit ini paling umum Amerika, Afrika Selatan dan Australia. Infeksi biasanya mirip gigitan serangga, tusukan duri atau  duri ikan. Kelompok pekerjaan tertentu tampaknya memiliki peningkatan risiko dari infeksi. seperti pekerja toko bunga, buruh tani dan lain-lain yang menangani jerami dan lumut. Gejala yang paling umum adalah lesi ulseratif yang dapat berkembang menjadi limfangitis.

D.    Mikosis Oportunistik
Mikosis oportunistik adalah infeksi jamur yang baik umum di semua lingkungan atau bagian dari biota normal. Mereka terutama mempengaruhi orang-orang yang memiliki sistem kekebalan tubuh berkompromi. Pasien dalam tahap akhir AIDS menderita mikosis oportunistik yang dapat mengancam kehidupan. Ragi Candida sp., Anggota umum dari biota alam, dapat tumbuh tak terkendali dan menginfeksi vagina atau mulut (sariawan) jika pH lingkungan sekitarnya, pertahanan kekebalan seseorang, atau populasi normal bakteri yang diubah
Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

Tentang Kami

Blog ini merupakan media yang dikelola oleh Bidang Informasi dan Komunikasi (INFOKOM) HIMAPBIO BIOSVER "Biology Organization of Islamic University of Jember (BIOSVER)", Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Islam Jember.
Kritik dan Saran silahkan tinggalkan di kolom komentar.

Total Tayangan Halaman

Cari Blog Ini

GALLERY

GALLERY

PILIH BAHASA