Jamur
Penyebab Penyakit Pada Manusia
Ada relatif sedikit spesies yang bersifat patogen terhadap
hewan, terutama mamalia. Kira-kira sedikit 1,5 juta spesies yang dijelaskan
dari jamur. Sedikit lebih dari 400 spesies ini
diketahui menyebabkan penyakit pada hewan, dan jauh lebih sedikit dari spesies
ini secara khusus akan menyebabkan penyakit pada manusia. Banyak yang terakhir
hanya akan jenis dangkal penyakit yang lebih kosmetik daripada masalah
kesehatan. Dengan demikian, tidak ada banyak jenis jamur yang bersifat patogen
pada manusia yang akan berakibat fatal. Studi tentang Jamur sebagai hewan dan
patogen manusia adalah mikologi medis. Ada juga hal-hal seperti mikologi hewan,
tetapi jenis penyakit yang ditemukan pada hewan peliharaan Anda sering sama
dengan yang ditemukan pada manusia. Karena kelangkaan penyakit manusia yang
disebabkan oleh jamur, kebanyakan orang memiliki sedikit, jika ada, pengetahuan
tentang penyakit tersebut.
Jamur merupakan salah satu mikroorganisme penyebab penyakit
pada manusia. Penyakit yang disebabkan jamur pada manusia disebut mikosis.
Mikosis dibagi menjadi empat, yakni:
A. Mikosis
Superfisial
Mikosis superfisial merupakan
mikosis yang menyerang kulit, kuku, dan rambut terutama disebabkan oleh 3
genera jamur, yaitu Trichophyton, Microsporum, dan Epidermophyton.
1. Trichophyton
Trichophyton merupakan salah satu genus dermatofita yang paling umum menginfeksi manusia. T. rubrum adalah salah satu penyebab penyakit kulit gatal-gatal di area vital pria, di mana kulit yang keras dan bersisik tumbuh dan menimbulkan kegatalan ekstra (jock itch) dan juga penyebab dari kemerahan dan pengerasan di tumit dan sekitar tumit, kadang-kadang muncul juga retakan-retakan yang terlihat dramatis dan memalukan, mungkin agak gatal juga. Bengkakan yang terjadi tergolong ringan dan genus ini merupakan jenis yang bisa menular dari kontak dengan manusia, hewan, juga tanah. Anda bisa menyembuhkannya dengan obat yang mudah didapat, tetapi seringkali jamur muncul lagi. Trichophyton lebih sering muncul di cuaca yang agak dingin.
Trichophyton merupakan salah satu genus dermatofita yang paling umum menginfeksi manusia. T. rubrum adalah salah satu penyebab penyakit kulit gatal-gatal di area vital pria, di mana kulit yang keras dan bersisik tumbuh dan menimbulkan kegatalan ekstra (jock itch) dan juga penyebab dari kemerahan dan pengerasan di tumit dan sekitar tumit, kadang-kadang muncul juga retakan-retakan yang terlihat dramatis dan memalukan, mungkin agak gatal juga. Bengkakan yang terjadi tergolong ringan dan genus ini merupakan jenis yang bisa menular dari kontak dengan manusia, hewan, juga tanah. Anda bisa menyembuhkannya dengan obat yang mudah didapat, tetapi seringkali jamur muncul lagi. Trichophyton lebih sering muncul di cuaca yang agak dingin.
2.
Microsporum
Berikutnya adalah genus
Microsporum. Genus ini adalah termasuk yang paling populer di samping
Trichophyton. Microsporum terkenal suka menjadikan kulit, kuku, dan rambut
sebagai habitatnya. Ada banyak spesies dari genus ini, yang paling terkenal
adalah mungkin M. canis yang suka
hidup di kucing dan anjing. Meski merupakan jamur yang seringkali menjadikan
hewan sebagai inangnya, manusia bisa tertular dengan mudah. Jamur ini juga bisa
menempel dari manusia lain dan dari tanah, tetapi paling sering manusia
mendapatnya dari hewan. Jamur ini menyebabkan reaksi pembengkakan pada kulit
manusia. Tentunya anda bisa merasa agak gatal dan mungkin sakit atau panas pada
bengkakan itu. Tetapi bengkakan tersebut hanya berusia sebentar saja dan bisa
hilang dengan sendirinya.
3. Epidermophyton
Yang ketiga adalah genus Epidermophyton. Genus ini memiliki hanya dua spesies dan dari dua itu, hanya satu yang menginfeksi manusia yaitu E. floccosum. Meski hanya memiliki satu spesies yang menginfeksi manusia, jamur ini ada di seluruh dunia. Jamur ini merupakan penyebab tinea pedis atau pengerasan di tumit beserta retak-retak, tinea curtis atau gatal dan munculnya kulit bersisik di area sekitar alat vital pria, tinea corporis atau ringworm di indonesia di sebut Penyakit Kurap area infeksi berbentuk lingkaran yang sangat gatal, onychomycosis atau infeksi kuku di mana kuku mengeras dan berubah warna serta berbau busuk. Untungnya jamur menyebalkan ini tidak menginfeksi rambut atau tinea capitis. Jamur ini suka masuk ke bagian tubuh yang lebih dalam jika sistem imun anda tidak kuat.
Yang ketiga adalah genus Epidermophyton. Genus ini memiliki hanya dua spesies dan dari dua itu, hanya satu yang menginfeksi manusia yaitu E. floccosum. Meski hanya memiliki satu spesies yang menginfeksi manusia, jamur ini ada di seluruh dunia. Jamur ini merupakan penyebab tinea pedis atau pengerasan di tumit beserta retak-retak, tinea curtis atau gatal dan munculnya kulit bersisik di area sekitar alat vital pria, tinea corporis atau ringworm di indonesia di sebut Penyakit Kurap area infeksi berbentuk lingkaran yang sangat gatal, onychomycosis atau infeksi kuku di mana kuku mengeras dan berubah warna serta berbau busuk. Untungnya jamur menyebalkan ini tidak menginfeksi rambut atau tinea capitis. Jamur ini suka masuk ke bagian tubuh yang lebih dalam jika sistem imun anda tidak kuat.
Beberapa
jenis mikosis superfisial antara lain sebagai berikut.
1. Tinea capitis
Merupakan
infeksi jamur yang menyerang stratum corneum kulit kepala dan rambut kepala,
yang disebabkan oleh jamur Mycrosporum dan Trichophyton. Gejalnya adalah rambut
yang terkena tampak kusam, mudah patah dan tinggal rambut yang pendek-pendek
pada daerah yang botak. Pada infeksi yang berat dapat menyebabkan edematous dan
bernanah.
2. Tinea favosa
Merupakan infeksi pada kulit kepala, kulit badan yang tidak
berambut dan kuku. Penyebabnya adalah Trichophyton
schoenleinii. Gejalnya berupa bintik-bintik putih pada kulit kepala
kemudian membesar membentuk kerak yang berwarna kuning kotor. Kerak ini sangat
lengket daln bila diangkat akan meninggalkan luka basah atau bernanah.
3. Tinea barbae
Merupakan infeksi jamur yang menyerang daerah yang
berjanggut dan kulit leher, rambut dan folikel rambut. Penyebabnya adalah Trichophyton mentagrophytes, Trichophyton
violaceum, Microsporum cranis.
4. Dermatophytosis (Tinea pedis, Athele foot)
Merupakan infeksi jamur superfisial yang kronis mengenai
kulit terutama kulit di sela-sela jari kaki. Dalam kondisi berat dapat bernanah.
Penyebabnya adalah Trichophyton sp.
5. Tinea crurisp
Merupakan infeksi mikosis superfisial yang mengenai paha
bagian atas sebelah dalam. Pada kasus yang berat dapat pula mengenai kulit
sekitarnya. Penyebabnya adalah Epidermophyton
floccosum atau Trichophyton sp.
6. Tinea versicolor (panu)
Merupakan mikosis superfisial dengan gejala berupa bercak
putih kekuning-kuningan disertai rasa gatal, biasanya pada kulit dada, bahu
punggung, axilla, leher dan perut bagian atas. Penyebabnya adalah Malassezia furtur.
7.
Tinea
circinata (Tinea corporis)
Merupakan mikosis superfisial
berbentuk bulat-bulat (cincin) dimana terjadinya jaringan granulamatous,
pengelupasan lesi kulit disertai rasa gatal. Gejalanya bermula berupa papula
kemerahan yang melebar.
8.
Otomycosis
(Mryngomycosis)
Merupakan mikosis superfisial yang
menyerang lubang telinga dan kulit di sekitarnya yang menimbulkan rasa gatal
dan sakit. Bila ada infeksi sekunder akan menjadi bernanah. Penyebabnya adalah Epidermophyton floccosum dan Trichophyton sp.
B. Mikosis
Sistematik
Mikosis sistemik merupakan mikosis
yang menyerang alat-alat dalam, seperti jaringan sub-cutan, paru-paru, ginjal,
jantung, mukosa mulut, usus, dan vagina.
Sedangkan
beberapa jenis mikosis sistemik antara lain sebagai berikut.
1. Nocardiosis
Merupakan mikosis yang menyerang jaringan subkutan, yakni
terjadi pembengkakan jaringan yang terkena dan terjadinya lubang-lubang yang
mengeluarkan nanah dan jamurnya berupa granula. Penyebabnya adalah Nocardia asteroides.
2. Candidiasis
Merupakan mikosis yang menyerang kulit, kuku atau organ
tubuh seperti hantung dan paru-paru, selaput lendir dan juga vagina. Infeksi
ini terjadi karena faktor predisposisi, misalnya diabetes, AIDS, daerah kulit
yang lembab dan obesitas. Penyebabnya adalah Candida albicans.
3. Actinomycosis
Merupakan mikosis yang ditandai dengan adanya jaringan
granulomatous, bernanah disertai dengan terjadinya abses dan fistula.
Penyebabnya adalah Actinomyces bovis.
4. Maduromycosis (Madura foot)
Merupakan mikosis pada kaki yang ditandai dengan terjadinya
massa granulomatous yang biasanya meluas ke jaringan lunak dan tulang kaki.
Gejalanya dimulai dengan adanya lesi pada tapak kaki bagian belakang, timbul
massa granulomatous dan abses yang kemudian terjadi sinus-sinus yang
mengeluarkan nanah dan granula. Penyebabnya adalah Allescheris boydii, Cephalosporium falciforme, Madurella mycetomi,
dan Madurella grisea.
5. Coccidioidomycosis
Merupakan mikosis yang mengenai paru-paru yang disebabkan
oleh Coccidioides immitis. Gejalnya
mirip dengan pneumonia yang lain, berupa batuk dengan atau tanpa sputum yang
biasanya disertai dengan pleuritis.
6. Sporotrichosis
Merupakan mikosis yang bersifat granulomatous menimbulkan
terjadinya benjolan gumma, ulcus dan abses yang biasanya mengenai juga kulit
dan kelenjar lympha superfisial. Penyebabnya adalah Sporotrichum schenckii. Gejala awalnya berupa benjolan (nodul) di
bawah kulit kemudian membesar, merah, meradang, mengalami nekrosis kemudian terbentuk
ulcus. Nodul yang sama terjadi sepanjang jaringan lympha.
7. Blastomycosis
Merupakan mikosis yang menyerang kulit, paru-paru, viscera,
tulang dan sistem saraf. Penyebabnya adalah Blastomyces
dermatitidis dan Blastomyces
brasieliensis. Blastomycosis kulit gejalanya brupa papula atau pustula yang
berkembang menjadi ulcus kronis dengan jaringan granulasi pada alasnya. Kulit
yang sering terkena adalah wajah, leher, lengan dan kaki. Bila menyerang organ
dalam, gejalanya mirip tuberculosis.
C. Mikosis
Subkutan
Mikosis subkutan yakni infeksi terbatas pada dermis, jaringan bawah
kulit atau struktur yang berdekatan. Infeksi mungkin timbul setelah melukai
kulit. Ini mikosis yang langka dan terbatas terutama untuk daerah tropis.
Mereka cenderung lambat dan kronis Sebagai contoh adalah sporotrichosis disebabkan oleh Sporothrix
schenckii. Jamur dimorfik, yang dapat berubah ke bentuk ragi
pada 37 ° C pada media kaya atau pada infeksi. Sporotrichosis pernah
umum di Eropa namun sekarang langka. Penyakit ini paling umum Amerika,
Afrika Selatan dan Australia. Infeksi biasanya mirip gigitan serangga, tusukan
duri atau duri ikan. Kelompok pekerjaan tertentu tampaknya memiliki
peningkatan risiko dari infeksi. seperti pekerja toko bunga, buruh tani dan
lain-lain yang menangani jerami dan lumut. Gejala yang paling umum adalah lesi
ulseratif yang dapat berkembang menjadi limfangitis.
D.
Mikosis Oportunistik
Mikosis oportunistik adalah infeksi
jamur yang baik umum di semua lingkungan atau bagian dari biota normal. Mereka
terutama mempengaruhi orang-orang yang memiliki sistem kekebalan tubuh
berkompromi. Pasien dalam tahap akhir AIDS menderita mikosis oportunistik yang
dapat mengancam kehidupan. Ragi Candida sp., Anggota umum dari biota alam,
dapat tumbuh tak terkendali dan menginfeksi vagina atau mulut (sariawan) jika
pH lingkungan sekitarnya, pertahanan kekebalan seseorang, atau populasi normal
bakteri yang diubah
0 komentar:
Posting Komentar