Di bulan suci ini, semua umat Islam
diwajibkan untuk berpuasa. Makan dan minum hanya diperbolehkan ketika matahari
sudah tak lagi terlihat lagi di langit, tetapi aktivitas harus tetap berjalan
seperti biasa.
Bila demikian, puasa seharusnya
membantu menurunkan berat badan bukan? Jika biasanya makan bisa tiga hingga
empat kali sehari, kini Anda harus menahan lapar dan makan hanya dua kali
sehari dengan waktu istirahat yang lebih pendek.
Namun, beberapa penelitian justru
menemukan bahwa berpuasa selama Ramadhan malah dapat menjadi penyebab kenaikan
berat badan.
Hal ini karena memakan banyak kalori
pada subuh dan malam hari, disertai dengan aktivitas yang lebih lambat akibat
kurangnya energi, dapat merusak metabolisme Anda. Ketika puasa berakhir dan
pola makan kembali seperti biasa, tubuh Anda tidak dapat beradaptasi dengan
cukup cepat dan menyebabkan kenaikan berat badan.
Sebuah studi
yang menganalisa 35 penelitian dari Asia Barat, Afrika, Asia Timur, Amerika
Utara, dan Eropa mengenai hubungan antara puasa di bulan Ramadan dengan berat
badan adalah salah satu yang mengobservasi fenomena ini.
Behnam Sadeghirad dari Kerman
Neuroscience Research Center, University of Medical Sciences, Kerman, Iran, dan
kolega menulis bahwa berpuasa selama Ramadhan menyebabkan penurunan berat badan
yang cukup signifikan, sekitar 1,5 kilogram untuk pria dan 0.9 kilogram untuk
wanita. Sayangnya, berat tersebut rata-rata kembali dalam dua minggu setelah
puasa dihentikan.
Walaupun demikian, bukan berarti
bahwa berpuasa sama sekali tidak bermanfaat untuk penurunan berat badan. Menurut
para peneliti, selain untuk mendekatkan diri dengan Tuhan, Ramadan adalah
kesempatan yang baik untuk menurunkan berat badan. Akan tetapi, perubahan gaya
hidup yang terstruktur dan konsisten setelah selesai berpuasa tetap dibutuhkan
untuk membuat efeknya bertahan lama.
Source: http://sains.kompas.com/read/2017/05/27/110700623/mengapa.puasa.malah.bikin.anda.tambah.gendut.
0 komentar:
Posting Komentar