HIMAPBIO BIOSVER

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS ISLAM JEMBER

Sabtu, 27 Mei 2017

Age of Extinction?




Manusia telah menghuni bumi berabad-abad yang lalu. Dengan kecerdasan dan teknologinya, manusia membangun peradaban yang seakan tak mau kalah oleh perputaran waktu. Manusia berpacu dan berlomba menjadi yang paling unggul dari yang lain. Berbagai teori, teknologi dan penemuan baru mereka ciptakan. Seakan tidak boleh ada ruang kosong di bumi tanpa menyertakan aneka macam penemuan.
Seiring waktu yang berlalu, manusia mulai lupa akan eksistensinya. Mereka mulai melakukan hal-hal yang dapat mengancam spesies mereka sendiri. Atau, bahkan menghapus cerita yang telah diukir.
Tak perlu dipungkiri, bahwa dewasa ini manusia seakan mengejar predikat juara sebagai perusak alam terhebat. Entah mereka bodoh atau membodohi diri mereka sendiri. Manusia tahu bahwa ia sangat membutuhkan alam untuk penunjang kehidupannya, baik itu untuk makan, minum atau yang lainnya. Sebuah contoh sederhana, kita dapat menyaksikan setiap saat dengan mudahnya manusia membuang sampah sembarangan, seakan tanah yang mereka pijak adalah mahakarya dirinya. Mereka lupa bahwa sampah anprganik dapat mengurangi tingkat kesuburan tanah, yang imbasnya tumbuhan juga kesulitan bertahan hidup. Apa kita tidak tahu bahwa oksigen dihasilkan tumbuhan? Kita tidak tahu? Mungkin kita benar-benar bodoh atau tidak memiliki akal sedikitpun.
Lagi, setiap tahun kita dapat menyaksikan kebakaran hutan akibat tindakan deforestasi dengan alasan pembukaan lahan dan semacamnya. Lagi-lagi mereka lupa bahwa tindakan mereka dapat mengancam keselamatan jiwa mereka sendiri dan orang lain. Entah siapa yang bersalah dan siapa yang harus disalahkan.
Belum lagi perlombaan senjata di bidang militer, semisal senjata nuklir. Hal ini semakin menegaskan bahwa manusia mulai menyusun rencana untuk menghapuskan cerita mereka sendiri di atas bumi. Atas nama keamanan, keadilan, dan hak, mereka tetap ngotot membangun senjata dan berlomba-lomba menciptakan senjata canggih hingga pemusnah masal. Padahal efek dari senjata nuklir sungguh mengerikan, dengan satu ledakan dapat menghanguskan daerah ledakannya hinggak radius berkilo-kilometer. Mereka yang tidak terbunuh oleh ledakannya, harus menanggung efek psikologis yang tiada terkira. Belum lagi dampak radiasi dan mutasi gen.
Kita seharusnya tidak lupa dengan amanah yang telah tuhan titipkan di tangan kita sebagai khalifah di muka bumi, atau kita memang menginginkan nasib seperti dinosaurus. So, let’s keep our earth! (Sifa')
Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

Tentang Kami

Blog ini merupakan media yang dikelola oleh Bidang Informasi dan Komunikasi (INFOKOM) HIMAPBIO BIOSVER "Biology Organization of Islamic University of Jember (BIOSVER)", Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Islam Jember.
Kritik dan Saran silahkan tinggalkan di kolom komentar.

Total Tayangan Halaman

Cari Blog Ini

GALLERY

GALLERY

PILIH BAHASA