Bakteri
berasal dari bahasa latin Bacterium
adalah sekelompok organisme yang tidak
memiliki membran inti sel. Beberapa kelompok bakteri di kenal sebagai agen penyebab infeksi dan penyakit, sedangkan
kelompok lainnya dapat memberikan manfaat di bidang pangan ,pengobatan dan
industri. Struktur sel bakteri relatif sederhana tanpa nukleus,kerangka sel,
dan organel lain seperti mitokondria dan kloroplas.
Bakteri dapat ditemukan di hampir
semua tempat: di tanah,
air,
udara,
dalam simbiosis
dengan organisme lain maupun sebagai agen parasit
(patogen),
bahkan dalam tubuh manusia. Pada umumnya, bakteri berukuran 0,5-5 μm, tetapi
ada bakteri tertentu yang dapat berdiameter hingga 700 μm. Hidupnya berkoloni
serta dapat bereproduksi dengan cara membelah diri. Umumnya bakteri memiliki
alat gerak berupa flagel/ bulu cambuk, bentuknya pun juga bervariasi
diantaranya Coccus yaitu seperti bola, Bacillus berupa batang dan Spirillum
berbentuk lengkung. Adapun mengenai lebih lanjut masalah bakteri beserta
anatominya akan di bahas pada presentasi selanjutnya.
Bonnie Bassler, seorang profesor
biologi molekuler dari Princeton University,
berpendapat bahwa “ Jika bakteri bekerja secara individu, maka dampak terhadap
lingkungannya akan kecil. Karenanya bakteri selalu membentuk koloni sehingga
bisa menimbulkan dampak tersendiri bagi tubuh”. Sudah menjadi takdir bakteri
menampung hidupnya pada mahkluk hidup lainnya baik dengan menimbulkan penyakit
maupun dengan memberkran keuntungan pada manusia.
Sebelum
bakteri menyerang tubuh manusia terlebih dahulu bakteri akan menentukan
targetnya, bakteri akan hidup jika tempat yang di tumpanginya sesuai dengan
kebutuhan, suhunya, nutrisinya dan keadaan tubuhnya. Bakteri berkomunikasi
dengan sesamanya menggunakan bahan kimia, yaitu melepaskan molekul kecil ke
dalam media di sekitarnya yang dapat dideteksi melalui reseptor pada permukaan
sel bakteri lainnya. Ketika sejumlah sinyal molekul ini di capai oleh
sesamanya, maka masing-masing individu dari bakteri ini akan mengetahui bahwa
teman-teman didekatnya sudah memulai suatu tindakan. Proses ini dikenal sebagai
penginderaan quorum.
Penginderaan
quorum ini digunakan oleh bakteri virulen (bakteri jahat) untuk menginfeksi
inangnya, misalnya bakteri Vibrio cholerae,– yang menyebabkan penyakit kolera,
mengandalkan penginderaan quorum untuk mengkoordinasikan penyerangan ke tubuh
inangnya. Selain itu komunikasi ini juga dilakukan mikroba lainnya untuk
tindakan terkoordinasi yang lebih ramah.
Jenis
penginderaan quorum yang dilakukan tiap bakteri kadang berbeda-beda, misalnya
bakteri Vibrio fischeri menggunakan alat komunikasi berupa cahaya yang bisa
dihasilkan oleh tubuhnya sendiri. Jika jumlahnya sudah memadai, maka bakteri
ini akan berkumpul untuk membuat cahaya yang lebih terang di lanjutkan dengan
proses penyerangan. Mula-mula bakteri menginfeksi organisme adalah dengan
melakukan penetrasi yaitu dengan cara melubangi membran sel dengan menggunakan
bantuan enzim, setelah itu merepliksi materi genetik dan selubung protein,
kemudian bakteri akan memanfaatkan organel-organel sel kemudian sel mengalami
lisis proses-proses pada siklus lisogenik.
Bagaimana cara bakteri tersebut
masuk ke dalam tubuh kita? Beberapa cara bakteri masuk ke dalam tubuh kita,
antara lain sebagai berikut:
a. Melalui Makanan dan Minuman
Beberapa
bakteri penyebab sakit diare, tifus, dan kolera masuk ke dalam tubuh melalui
makanan. Makanan yang telah basi atau kotor mengandung sangat banyak bakteri.
Tangan kita juga banyak mengandung bakteri. Jadi, penting bagi kita untuk
mencuci tangan sebelum makan.
b. Melalui Luka pada Kulit atau Jaringan Lunak
Bakteri
penyebab tetanus dan antraks, misalnya, dapat masuk ke dalam tubuh melalui
luka, karena ketika kita terluka maka jaringan kulit akan terbuka dan
memudahkan bakteri masuk ke dalamnya. Lingkungan dan pakaian yang kotorpun juga
memudahkan bakteri menginfeksi tubuh kita.
c. Melalui Udara
Penyakit
TBC, paru-paru, dan bronkitis dapat menular dari penderita ke orang lain
melalui udara yang mengandung bakteri penyebab penyakit tersebut.
d. Melalui Hubungan Kelamin (Seksual)
Penyakit
menular seksual (PMS), seperti sifilis dan gonorea, ditularkan melalui hubungan
seksual. Orang yang sering berganti pasangan sangat rentan terkena PMS.
e. Melalui Transfusi Darah
Penyakit
karena bakteri dapat menular dari donor (pemberi) ke resipien (penerima)
melalui darah donor yang mengandung bakteri.
f. Melalui Jarum Suntik
Jarum suntik yang telah digunakan untuk menyuntik
orang yang sakit, jika digunakan lagi untuk menyuntik orang lain, dapat
menularkan penyakit dari orang pertama ke orang kedua.
0 komentar:
Posting Komentar